

Kota Bekasi, caraka-news.com -Direktur RSUD Pondokgede, dr. Johny Timbul Pardomuan mengungkapkan setelah masa pandemi berakhir, RSUD Pondokgede mulai berbenah, dengan meningkatkan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan menjalin kerja sama dengan BPJS.
“Puji Tuhan, pada Januari 2022, rumah sakit ini resmi melayani pasien BPJS dan umum dengan sistem informasi manajemen rumah sakit yang terintegrasi,” papar dr. Johny.
Seiringnya waktu, masyarakat mulai menaruh kepercayaan kepada pelayanan RSUD Pondokgede. Hal itu, tercermin dari tingginya kunjungan pasien terutama untuk penyakit tuberkulosis (TBC).
Selain TBC, dr. Johny menyatakan, RSUD Pondokgede juga unggul dalam penanganan HIV. Rumah sakit tersebut meraih prestasi, sebagai empat besar rumah sakit yang paling banyak melayani pasien HIV di wilayahnya.
Demikian dikatakan dr. Johny pada saat perayaan HUT RSUD Pondokgede ke 6,sekaligus peluncuran logo barunya, Kamis (28/08/2025).
Perayaan HUT nya bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, mengingat rumah sakit tersebut ditetapkan berdiri pada 17 Agustus 2019.
“Pada tahun 2019 saat berdiri memang belum ada apa-apa, masih kosong dan peralatan masih dipersiapkan oleh Dinas Kesehatan,” ucap dr. Johny.
Ia menceritakan, tantangan berat datang ketika pandemi COVID-19 melanda. RSUD Pondokgede langsung diminta menjadi rumah sakit rujukan COVID-19, sehingga layanan umum tidak dapat berjalan karena harus menjadi ruang isolasi hingga akhir 2021.
“Saya masuk ke sini, saat COVID-Delta, ketika angka kematian COVID masih tinggi-tingginya. Namun pada September 2021 tanggal 15, kami sudah mencapai zero COVID,” ungkapnya.
