Sholat Gerhana Bulan di Masjid Al-Muhajirin RW 13: Fenomena Alam sebagai Bukti Kekuasaan Allah SWT

Kota Bekasi, caraka-news.com Masjid-masjid di wilayah RW 13 Perum Galaksi, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, menggelar sholat gerhana bulan pada Minggu malam (7/9/2025).

Salah satunya adalah Masjid Al-Muhajirin yang dipadati jamaah untuk melaksanakan sholat gerhana (khusuf).

Suasana khusyuk terasa sejak awal pelaksanaan ibadah, yang berlangsung mulai pukul 23.27 WIB hingga 24.00 WIB.

Jamaah dengan penuh kekhidmatan mengikuti rangkaian sholat dan doa, menjadikan momentum gerhana bulan ini sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sholat gerhana dipimpin langsung oleh Ustadz Dr. Suparno, S.H., M.H. yang bertindak sebagai imam sekaligus khatib.

Dalam khutbahnya, beliau menegaskan bahwa gerhana adalah tanda kebesaran Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Yasin ayat 40

Matahari tidak akan mengejar bulan, malam tidak dapat mendahului siang, dan semua benda langit bergerak pada garis edarnya masing-masing.”

Ayat ini, menurut Ustadz Suparno, menjelaskan bahwa terjadinya gerhana adalah ketika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus.

Jika bulan menghalangi cahaya matahari ke bumi, terjadilah gerhana matahari.Sebaliknya, bila bumi menghalangi cahaya matahari ke bulan, maka terjadi gerhana bulan.

“Fenomena ini merupakan bukti nyata kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang mau berpikir,” tegasnya.

Beliau juga mengingatkan agar umat Islam tidak lagi mempercayai mitos-mitos seputar gerhana, seperti anggapan bahwa gerhana merupakan pertanda buruk.

Gerhana bukan tanda musibah, melainkan tanda kekuasaan Allah. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk memperbanyak istighfar, berdoa, bertakbir, mendirikan sholat, dan bersedekah ketika gerhana terjadi,” tutur Ustadz Suparno.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Gerhana keduanya tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang. Maka apabila kalian melihat gerhana, berdoalah kepada Allah, bertakbir, dirikan shalat, dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam khutbahnya, ia menekankan pentingnya menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT saat gerhana.

Rasa takut ini bukan sekadar kekhawatiran pada fenomena alam, melainkan kesadaran bahwa peristiwa tersebut mengingatkan umat akan tanda-tanda hari kiamat dan azab Allah akibat dosa-dosa manusia.

Sholat gerhana bulan di Masjid Al-Muhajirin berlangsung dengan penuh kekhusyukan. Jamaah mengikuti rangkaian ibadah dengan tertib.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memohon ampunan, keselamatan, serta keberkahan bagi umat.

Dengan adanya kegiatan ini, warga RW 13 tidak hanya menyaksikan fenomena langit yang menakjubkan, tetapi juga mendapatkan pengingat spiritual bahwa segala yang terjadi di alam semesta adalah bukti nyata keagungan dan kekuasaan Allah SWT.(AK).

RELATED POSTS