

JAKARTA – Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo Subianto hingga saat ini penyelenggaraannya masih terus dipersiapkan Pemerintah. Sekolah ini rencananya akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026.
Dalam keterangannya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan, Presiden Prabowo telah meminta jajarannya untuk mematangkan beragam aspek pendukung, guna memastikan efektivitas sekolah rakyat.
Sekolah rakyat ini, menurut Teddy, merupakan implementasi langsung dari gagasan Presiden Prabowo Subianto dalam menjamin akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Pemerintah semakin mematangkan rencana penyelenggaraan sekolah rakyat, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun ajaran 2025–2026,” kata Teddy, dikutip pada Selasa (24/6/2025).
Teddy membeberkan, untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan sekolah rakyat, sebelumnya Presiden Prabowo sempat mengumpulkan sejumlah menteri di kediamannya, dan menggelar rapat terbatas (ratas).
Pada rapat terbatas (ratas) tersebut, kata Teddy, Presiden meminta Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan jajarannya untuk memastikan setiap aspek pendukung telah dirancang dengan matang dan dapat diimplementasikan secara terpadu.
“Dalam ratas ini juga dibahas berbagai aspek penting terkait program ini, termasuk lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, hingga mekanisme penerimaan siswa,” ujar Teddy.
Untuk diketahui, untuk mendukung operasional sekolah rakyat ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 triliun yang bersumber dari APBN. Artinya, operasional sekolah ini nantinya dibiayai dari pajak, merupakan sumber penerimaan yang paling dominan di Indonesia. Perlu diketahui pula, bahwa sekitar 70% dari APBN bersumber dari penerimaan pajak.
Sebagai informasi, awal dimulai sekolah rakyat tahun ini, akan diselenggarakan di 100 lokasi. Pembelajaran di 63 sekolah rakyat akan dimulai pada Juli 2025, sedangkan pembelajaran pada 37 sekolah sisanya akan dimulai pada September 2025.
Kementerian Sosial (Kemensos) telah merekrut 1.554 guru dan kepala sekolah yang melaksanakan pembelajaran di sekolah tersebut. Hal itu dilakukan Kemensos dimulainya pembelajaran di sekolah rakyat. Jumlah siswa di 100 sekolah rakyat itu, ada sebanyak 9.780 siswa.
