

JAKARTA – Harga minyak global anjlok ke level terendah dalam lebih dari sepekan. Hal ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Dilansir dari CNBC pada Selasa (24/6/2025), penurunan ini menandai reaksi pasar terhadap meredanya ketegangan geopolitik.
Minyak mentah Brent turun $2,69 per barel atau 3,76% menjadi $68,79 per barel pada sesi perdagangan Selasa. Penurunan ini melanjutkan tren dari hari sebelumnya, di mana harga minyak Brent juga merosot lebih dari 4% pada Senin. Akumulasi penurunan ini menempatkan harga minyak Brent pada titik terendah sejak 11 Juni 2025.
Serupa, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga terpangkas $2,7 per barel atau setara 3,94% menjadi $65,46 per barel.
Penurunan drastis ini menyusul pengumuman Trump mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel setelah konflik yang berlangsung selama 12 hari.
“Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, karena memiliki stamina, keberanian, dan kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, “PERANG 12 HARI,” tulis Trump lewat akun resmi media sosial Truth Social sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa.
Meski Trump telah mengumumkan gencatan senjata, Israel sendiri belum secara terbuka mengonfirmasi telah menerima kesepakatan tersebut. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, membantah klaim bahwa Teheran telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata.
Pernyataan Araghchi muncul setelah Presiden Donald Trump mengatakan kepada NBC News dalam wawancara telepon eksklusif bahwa gencatan senjata Israel-Iran akan berlangsung selamanya. “Sampai saat ini, tidak ada ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” kata Araghchi melalui unggahan di media sosial X. Ia menambahkan, Iran siap menghentikan ketegangan militer jika Israel menghentikan agresinya paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran.
Dampak pada Pasar Minyak
Analis pasar Tony Sycamore mengatakan bahwa pernyataan gencatan senjata tersebut mengurangi kekhawatiran akan kenaikan harga minyak.
“Dengan berita gencatan senjata, kita sekarang melihat kelanjutan premi risiko yang tertanam dalam harga minyak mentah minggu lalu hampir menguap,” jelas Tony Sycamore.
Israel sendiri belum secara terbuka mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima gencatan senjata Trump. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi membantah klaim bahwa Teheran telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Namun, Iran memberi isyarat siap menghentikan ketegangan militer.
Pernyataan Araghchi muncul setelah Presiden Donald Trump mengatakan kepada NBC News dalam wawancara telepon eksklusif bahwa gencatan senjata Israel-Iran akan berlangsung selamanya.
“Sampai saat ini, tidak ada ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” kata Araghchi dalam unggahan di media sosial di X.
Ia menambahkan, jika Israel menghentikan agresinya paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, maka Iran tidak berniat untuk melanjutkan langkah militer selanjutnya Analis pasar Tony Sycamore mengatakan, pernyataan gencatan senjata mendorong kekhawatiran akan naiknya harga minyak berkurang.
“Dengan berita gencatan senjata, kita sekarang melihat kelanjutan premi risiko yang tertanam dalam harga minyak mentah minggu lalu hampir menguap,” kata Tony Sycamore.
