

JAKARTA – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri International Conference of the Transformation of Pesantren di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (24/6/2025) kemarin.
Dikutip dari siarkan YouTube PKB, konferensi ini mengusung tema ‘Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian’.
Turut hadir Ketua Dewan Syura DPP PKB Maruf Amin hingga Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Politikus akrab disapa Cak Imin ini mengungkapkan, kasus kekerasan seksual banyak terjadi di pesantren, dan terbanyak di Jawa Barat.
“Ini buanyak pesantren palsu dan terbanyak di Jawa Barat ini,” kata Cak Imin di mimbar pidato.
Cak Imin yang juga Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ini menyatakan, bahwa kekerasan seksual merupakan kasus yang mencoreng nama baik pesantren. Ia pesantren yang terkadi kekerasan seksual itu sebagai ‘pesantren palsu’.
Dia menyebut, ada 39 ribu pesantren dan masih ada lagi pesantren-pesantren lain lagi yang disebutnya palsu dan merusak citra baik pesantren asli.
Menghadapi kondisi ini, kata Cak Imin, dia akan menggelar razia di pesantren-pesantren Jawa Barat untuk mengatasi kondisi ini.
“Mana Jawa Barat? Saya akan razia itu sebentar lagi. Dan saya sudah bentuk satuan tugas khusus menangani kekerasan seks di pesantren ini dengan menunjuk satuan tugas yang dipimpin oleh Bu Nyai Hindun Anisah,” ujar Cak Imin.
Menurut dia, ada tiga dosa besar pesantren, yakni bullying atau perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
“Ada tiga dosa besar yang harus diantisipasi tidak terjadi di pesantren. Dosa pertama, bullying,” kata Cak Imin.
Bullying atau perundungan, menurut dia, menjadi salah satu hal yang dapat merusak pesantren.
“Bullying itu saling menghajar antar sesama santri,” ujar Cak Imin.
Tak hanya itu, lanjut dia, tindakan lain yang ada di pesantren juga dapat menjadikan citra pesantren menjadi buruk. Itu masuk dalam dosa nomor dua.
“Yang kedua, dosa besar, kekerasan seksual,” ujarnya.
Cak Imin serius ketika bicara soal kekerasan seksual dan hendak bertindak.
“Dan yang ketiga, dosa besar yang tidak boleh dilakukan oleh pesantren adalah intoleransi,” tandasnya.
Cak Imin berpesan agar pesantren tidak boleh melakukan tiga dosa besar itu demi menjaga santri-santrinya.
