

JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, menyoroti informasi yang menyebutkan ada Pekerja Seks Komersial (PSK) di IKN.
Dengan tegas Basuki menyatakan bahwa saat ini tidak ada lagi praktik PSK di wilayah inti IKN. Basuki menegaskan, pihaknya akan segera mengambil tindakan tegas jika ditemukan indikasi keberadaan PSK di area tersebut.
Informasi mengenai PSK yang sempat menjadi sorotan dan dikejar oleh Satpol PP, menurut Basuki, sebenarnya berlokasi di Kecamatan Sepaku, yang berada sekitar 3 kilometer dari area inti IKN.
“Jadi memang bukan di IKN-nya bos. Kalau di IKN-nya enggak, itu di daerah Sepaku, di Kecamatan Sepaku waktu itu yang sekarang sudah berkembang,” ujar Basuki usai menghadiri rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Menurut Basuki, Satpol PP dan kepolisian terus-menerus melakukan operasi penertiban di sekitar wilayah IKN. Ia mengklaim bahwa informasi mengenai adanya PSK di IKN merupakan berita lama atau daur ulang.
“Makanya itu informasi itu, bukan kami menutup-nutupi, enggak ada. Kalau memang ada ya pasti kami tindak. Tapi kalau saya laporan dari deputi kami, itu recycle. Tapi kalau ada pasti kita tindak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Basuki juga memastikan bahwa tidak ada Aparatur Sipil Negara (ASN) Otorita IKN yang terjaring dalam penertiban PSK tersebut. Namun, ia tidak dapat memastikan hal yang sama untuk para pekerja konstruksi yang jumlahnya mencapai 20 ribu orang.
“Kalau dari ASN Otorita enggak ada. Kalau ASN Otorita enggak ada. Tapi yang para pekerja konstruksi tadi ada 20 ribu, ya. Saya tidak berprasangka bersih semua, kan juga enggak,” tutupnya.
Pernyataan Basuki ini diharapkan dapat memperjelas kondisi di lapangan dan menunjukkan komitmen Otorita IKN dalam menjaga ketertiban serta citra ibu kota baru.
