

KOTA BEKASI – Dalam upaya mendekatkan diri dengan masyarakat serta memperkuat sinergi dalam menjaga kebersihan lingkungan, Bhabinkamtibmas Kelurahan Pekayon Jaya, Aiptu Muhtar Yahya Gunawan, melakukan kunjungan kerja ke Bank Sampah Unit (BSU) Kemuning RW 13, Bekasi selatan,Selasa (8/7/2025). Ia didampingi oleh Bripda Anissa Salsabila dan Brigadir Zahrina AN.
Kunjungan ini disambut hangat oleh pengurus bank sampah dan warga setempat. Dalam pertemuan yang berlangsung santai namun penuh makna itu, Aiptu Muhtar menyampaikan pentingnya membangun hubungan yang harmonis antara aparat keamanan dan masyarakat, termasuk melalui kegiatan lingkungan yang berdampak langsung pada kehidupan warga.
Pak Muhtar terlihat antusias saat mendengar penjelasan dari Ketua BSU Kemuning RW 13, Kosasih, tentang sistem pengelolaan sampah.
“Warga memilah sampah anorganik dari rumah, lalu menyetorkannya ke BSU sebulan sekali. Sampah ditimbang dan dijual ke pengepul. Hasil penjualan dicatat sebagai tabungan warga dan dikembalikan setiap tahun,” jelas Kosasih.
Ia menambahkan, bila ada warga yang tidak mengambil hasil tabungannya, dana tersebut akan disalurkan untuk kegiatan sosial seperti Jumat Berkah dan sedekah untuk dhuafa,
“Sampah menghasilkan cuan. Sampah bernilai emas,” tegasnya penuh semangat.
Respons positif pun datang dari Aiptu Muhtar yang menyatakan kekagumannya terhadap sistem tersebut.
“Luar biasa! Saya tertarik untuk mulai mengumpulkan sampah dari kantor kami di Polsek Bekasi Selatan untuk disetor ke BSU Kemuning. Hasilnya nanti bisa saya tabung, siapa tahu cukup buat beli emas batangan,” ujarnya sambil berseloroh, disambut tawa warga.
Menurutnya, pengelolaan sampah yang baik bukan hanya soal kebersihan, tapi juga membuka peluang ekonomi dan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya merawat lingkungan.
“Ini bukti nyata bahwa solusi lingkungan bisa dimulai dari warga sendiri, sederhana tapi berdampak besar,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi contoh sinergi positif antara aparat dan warga dalam menjaga lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif—bahkan hingga menghasilkan “emas” dari sampah.
