Diresmikan Gubernur DKI dan Wali Kota Bekasi, Transjabodetabek Kini Ada Rute Baru Bekasi – Dukuh Atas

July 3, 2025 Daerah
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono meresmikan rute baru layanan Transjabodetabek Bekasi-Dukuh Atas, di Halte Galunggung, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).(Foto: Istimewa)

JAKARTA – Layanan transportasi umum, Transjabodetabek kini memiliki rute baru, Bekasi-Dukuh Atas. Rute baru itu, hari ini, Kamis (3/7/2025) diresmikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.

Dalam arahannya, pada kesempatan itu, Gubernur Pramono mengatakan, Bus ini akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB.

“Dari pukul 05.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB tarifnya Rp 2.000. Setelah itu sampai pukul 22.00 WIB tarifnya Rp 3.500,” kata Pramono di Halte Galunggung, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

Ia mengatakan, layanan Transjabodetabek rute Bekasi-Dukuh Atas via Becakayu.

Pramono berharap, layanan dengan rute baru ini menjadi alternatif transportasi warga Bekasi menuju pusat Jakarta dengan tarif yang sangat terjangkau.

Rute baru ini akan melayani perjalanan sepanjang sekitar 53 kilometer dari Terminal Bekasi ke Dukuh Atas dengan perkiraan waktu tempuh sekitar satu jam hingga satu jam sepuluh menit pada jam sibuk.

Jalur baru ini, Pramono menjelaskan, memiliki 29 titik halte, dengan rincian 18 di Jakarta dan 11 di Bekasi. Ia optimistis trayek ini akan mendapat respons tinggi dari masyarakat.

“Jumlah titik halte berangkat dan pulang itu ada 29 titik. Dari 29 titik untuk Transjabodetabek ini, baru titik inilah yang Jakarta lebih banyak. Jakarta ada 18 titik, kemudian yang di Bekasi ada 11 titik,” kata Pramono.

“Ini menggambarkan bahwa pasti konektivitas yang seperti disampaikan oleh Pak Wali tadi, lebih lengkap,” lanjutnya.

Sementara Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang menyebutkan, bahwa tarif bus Transjabodetabek ini termasuk sangat murah, karena hanya Rp 2 ribu pada jam tertentu. Tarif tersebut, kata dia, jauh lebih murah dibanding ongkos parkir sepeda motor beberapa jam.

“Dari jam 05.00 sampai jam 07.00 itu tarifnya Rp 2 ribu. Jadi sungguh-sungguh sangat murah banget. Lebih murah dari ongkos parkir sepeda motor,” ujar Tri.

Untuk subsidi penumpang Transjabodetabek rute Bekasi-Dukuh Atas, lanjut Tri, sepenuhnya ditanggung Pemprov DKI.

“Kalau subsidi, saya kira semua ditanggung oleh Pak Gubernur DKI Jakarta,” kata Tri kepada Pram yang berdiri di sampingnya sambil tertawa.

Setelah pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB, tarif akan naik menjadi Rp 3.500. Namun tarif tersebut tetap berlaku flat, selama penumpang tidak keluar dari koridor TransJakarta.

“Nah, nanti setelah jam 07.00 sampai jam 10.00 malam, itu harganya Rp 3.500. Tapi selama dia tidak keluar dari koridornya Transjakarta, sebesar itulah biaya yang kemudian dibebankan kepada penumpang dari Bekasi ke Dukuh Atas ini,” tambahnya.

Masih dikatakan Tri, pemerintah juga merencanakan pengoperasian bus tingkat (double decker) untuk mengakomodasi kapasitas penumpang yang lebih besar.

“Alhamdulilah juga nanti akan dioperasikan yang kemudian double deck. Jadi jumlahnya semakin besar. Kalau yang kecil itu kapasitasnya kan hanya 28 plus 32, tapi bisa maksimal sampai 100. Tapi nanti kalau yang double deck, itu bisa mungkin secara kapasitasnya 2 kali lebih besar dari itu,” tuturnya.

Trayek ini, lanjut dia, menjadi salah satu rute paling lengkap karena terhubung dengan berbagai jalur strategis di Jakarta seperti Jatinegara, Pasar Rumput, hingga Dukuh Atas, yang memungkinkan koneksi ke MRT dan jaringan TransJakarta lainnya.

Tri menambahkan, kehadiran TransJakarta menjadi solusi alternatif bagi warga Bekasi yang selama ini bergantung pada jalan Tol Becakayu yang mahal.

“Jadi dengan adanya TransJakarta dari terminal Bekasi sampai Dukuh Atas ini saya kira menjadi salah satu solusi dalam rangka untuk membantu warga masyarakat kota Bekasi yang hari ini memang menggunakan Becakayu.

“Karena kita ketahui bahwa tol ini menjadi tol yang sangat premium juga. Karena kalau kendaraan pribadi itu kalau gak salah Rp 24 ribu, jadi kalau pulang pergi sudah Rp 48 ribu,” sambungnya.

Ia juga menyinggung potensi penggunaan pusat perbelanjaan di pusat kota Bekasi sebagai lokasi Park and Ride, untuk mempermudah warga yang ingin berpindah ke transportasi umum.

“Dan dengan demikian tentu akan mengurangi beban pemerintah kota Bekasi terkait dengan penyiapan Park and Ride-nya. Sehingga nanti diharapkan bisa kita gunakan mal-mal yang ada yang ada di pusat kota Bekasi,” tutur Tri.

“Ada Mega Bekasi, ada Aston, jadi saya kira itu akan menjadi salah satu tempat sehingga memudahkan warga yang kemudian nanti beralih yang hari ini memang menggunakan kendaraan pribadi,” ucapnya.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta mengajukan tambahan anggaran subsidi Public Service Obligation (PSO) atau layanan transportasi publik sebesar Rp 400 miliar dalam APBDP 2025.

Subsidi tambahan ini diajukan untuk perluasan rute dan armada Transjakarta-Transjabodetabek. Salah satunya untuk penambahan 200 unit bus listrik baru bagi kedua armada tersebut.

Tahun ini sebanyak 10 rute Transjabodetabek ditargetkan beroperasi.

Author :
RELATED POSTS