Ingatkan Kepala Daerah Jaga Desa, Mendes PDT: Jangan Sampai Seperti Jepang dan Korsel

June 25, 2025 Nasional
– Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto memberikan arahan kepada Kepala Daerah peserta Retret Gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang Jawa Barat.(Foto: Istimewa)

SUMEDANG – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto memberikan arahan kepada Kepala Daerah peserta Retret Gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang Jawa Barat.

Kepada 86 Kepala daerah tersebut, Yandri meminta mereka menjaga dan membangun desa di daerah masing-masing, agar tak terjadi kelangkaan dan melambung tingginya harga bahan pokok.

Yandri mencontohkan, jangan seperti Jepang yang terjadi kelangkaan bahan pokok, bahkan kalaupun, ada harganya relatif sangat mahal. Ini bisa terjadi, menurut Yandri, karena di Jepang saat ini hanya tersisa 7 persen penduduk yang tinggal di desa.

“Kita tidak mau terjadi seperti sekarang di Jepang, tinggal 7 persen yang tinggal di desa, semua bergerak ke kota,” ujarnya

Dampaknya, lanjut dia, harga beras di Jepang sekarang relatif sangat mahal dan sangat langka. Begitu pula di Korea Selatan.

“Dua negara ini dekat dengan kita dan sekarang sudah mengalami persoalan serius tata negaranya karena desa kurang diurus,” ujar Yandri.

Mendes minta agar dua negara tersebut dapat menjadi contoh untuk diantisipasi. Untuk itu, Ia meminta kepala daerah membangun desa dan memberikan pemerataan ekonomi di wilayah mereka, salah satu caranya menciptakan desa wisata, desa ketahanan pangan, hingga desa bebas sampah.

“Intinya, kalau ini dilaksanakan, tagline kami Bangun Desa, Bangun Indonesia itu bisa tercapai dan pertumbuhan ekonomi bisa disumbangkan dari desa, lumayan besar. Jadi, Astacita keenam itu bisa menjadi andalan,” tuturnya.

DI forum tersebut,  Yandri mendapat aspirasi dari beberapa kepala daerah terkait dengan pengaturan dana desa, khusus ketahanan pangan, dengan 20 persennya dari alokasi dana desa yang secara mandatori diatur dalam peraturan Menteri Desa.

“Jadi, itu silakan bagi kepala daerah untuk memonitor, mengevaluasi, kemudian melakukan pendampingan kepada desa-desanya. Melalui ketahanan pangan, itu bisa kita maksimalkan melalui dana desa. Itu yang banyak ditanyakan tadi kepada kami,” tuturnya.

Seperti diberita sebelumnya. Retret Kepala Daerah Gelombang II di kampus IPDN ini mulai Senin (23/6) dengan rencana akan selesai pada hari Kamis (26/6).

Retret ini berdasarkan data tanggal 22 Juni 2025, diikuti oleh 86 kepala daerah yang terdiri dari 2 gubernur, 3 wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, 3 wali kota dan 3 wakil wali kota.

Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang tidak hadir ada 6 orang dengan alasan karena sakit, dan 1 orang dengan izin kedukaan.

Selama 4 hari retret ini, kepala daerah diberikan enam jenis materi yang terdiri atas Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan; Astacita; Program Kementerian dan Lembaga; Tugas dan Fungsi Kepala Daerah; Kepemimpinan dan Komunikasi Politik; serta Team Building dengan narasumber kepala dari 31 kementerian/lembaga.

Author :
RELATED POSTS