

DENPASAR – Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 di Ubud, Gianyar, Bali, kembali digelar dengan fokus pada adaptasi dan revitalisasi nilai-nilai luhur budaya. Gelaran tahunan ini menekankan pentingnya nilai budaya Bali sebagai panduan menghadapi pesatnya perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Kami melihat kemajuan teknologi itu dengan tidak melupakan nilai luhur budaya Bali sebagai pegangan masa depan,” kata Penggagas Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 Anak Agung Gde Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.
Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud ini menjelaskan bahwa salah satu nilai budaya Bali yang relevan adalah Tri Wisesa Yoga, sebuah filosofi Hindu yang mencakup tiga aspek penting:
- Satyam (kebenaran/kebaikan)
- Sivam (kesucian)
- Sundaram (keindahan atau estetika)
Ari Dwipayana menjelaskan, nilai-nilai ini sangat krusial untuk dipahami oleh masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z, di tengah gelombang teknologi terkini seperti AI, big data, robotic, hingga virtual reality (VR).
Selain nilai budaya universal, Koordinator Staf Khusus Presiden RI periode 2019-2024 ini menjelaskan, penting juga untuk melengkapinya dengan pemahaman tentang patut, pantas, hingga pangus (kecocokan).
Sedangkan Budayawan Prof. Dr. I Wayan Didia turut menambahkan bahwa ketiga aspek Tri Wisesa Yoga ini saling melengkapi dan tak terpisahkan.
“Tiga nilai itu saling melengkapi dan menjadi pedoman dalam perkembangan teknologi karena penggunaan teknologi perlu ada kejujuran,” tegasnya.
Festival yang kini memasuki tahun kelima ini dibuka dengan Dharma Panuntun, yaitu tuntunan berdasarkan sastra agama oleh sulinggih (pemuka agama) pada Jumat (27/6/2025). Agenda utama festival akan berlangsung pada 10-14 Juli 2025.
Tahun ini, Festival Sastra Saraswati Sewana mengusung tema “Brahmasara Bhawana Mukti”, yang berarti teknologi untuk kemajuan peradaban. Berbagai kegiatan akan mengisi festival ini, di antaranya, ruang diskusi tentang seni, budaya, dan teknologi, kemudian pameran, bazar UMKM, dan kompetisi seni pertunjukan yang mengedepankan inovasi dan adaptasi teknologi
Rencananya, sejumlah tokoh di Bali juga akan menerima anugerah khusus sebagai bentuk penghargaan atas peran mereka dalam pelestarian, pengembangan, dan pemajuan budaya Bali, terutama dalam konteks teknologi.
